jpnn.com, SUMEDANG - Usul pemindahan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) mencuat dalam konferensi internasional Bandung At 70: Assessment and Perspective To Build The World A New di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang, Jawa Barat, Selasa (28/10).
Hal demikian seperti diungkapkan akademisi dari Indonesia yang juga pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie di sela-sela menghadiri konferensi internasional itu.
Diketahui, sejumlah akademisi dari 32 negara menghadiri konferensi internasional demi memperingati 70 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955.
Selain Connie, beberapa akademisi dalam negeri lain yang hadir ialah Nurliah Nurdin dan Baskara Wardaya.
Connie mengatakan muncul pembahasan evaluasi PBB saat konferensi. Terutama, kemungkinan mengubah kantor pusat atau markas PBB agar tak selalu di New York, Amerika Serikat (AS).
"Saya cuma mau menggarisbawahi saja, memindahkan UN itu bukan ide baru, sudah berapa kali disampaikan," kata Guru Besar Universitas St Petersbrug itu di lokasi, Rabu.
Connie memahami tak mudah memindahkan kantor pusat PBB, karena negara-negara pemilik veto tak sepakat.
Namun, dia mengatakan Indonesia yang telah bergabung ke BRICS, bisa memanfaatkan kelompok itu untuk mempengaruhi negara lain agar kantor pusat PBB tak harus di New York.






















































