jpnn.com, JAKARTA - Tragedi pesta rakyat pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar yang berujung maut masih dalam penyelidikan.
Teranyar, polisi memeriksa 11 orang sebagai saksi untuk mengungkap dugaan kelalaian dalam insiden maut tersebut.
Insiden ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia, mereka adalah Vania, 8. Dewi Jubaedah, dan seorang anggota Polri Bripka Cecep. Sebanyak 27 orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena pingsan setelah berdesak-desakan.
Dorongan agar kasus ini segera diusut tuntas datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari Aliansi Masyarakat Garut Anti-Radikalisme dan Intoleransi (Almagari).
Ketua harian Almagari Juhendi Majid mengatakan semua yang terlibat harus diperiksa oleh aparat penegak hukum (APH), termasuk orang tua kedua mempelai.
"Semuanya, semuanya termasuk. Dedi Mulyadi juga kan gitu. Termasuk juga Kapolda Metro Jaya sebagai orang tua mempelai putri kan. Begitu agar senantiasa masyarakat ini percayalah kepada para penegak hukum," kata Juhendi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (25/7/2025).
Ia menambahkan masyarakat khusus warga Garut agar selalu menjaga kondusifitas ditengah upaya pengusutan pernikahan yang berujung maut.
Menurutnya, kalimat provokatif kerap beredar di media sosial, seperti menggelar aksi unjuk rasa.