jabar.jpnn.com, BANDUNG - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan bahwa insiden jatuhan tiga batu berukuran besar di Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu (8/11/2025), merupakan fenomena alami yang disebabkan oleh kondisi geologi setempat yang labil, bukan karena gempa bumi atau hujan lebat.
“Ini fenomena alami akibat kondisi geologi yang labil. Kemungkinan dipicu oleh getaran kecil atau faktor internal batuan,” ujar Kepala Badan Geologi, M. Wafid, di Bandung, Minggu (9/11/2025).
Kondisi Lereng Gunung Batu Rentan Runtuh
Berdasarkan laporan yang diterima, peristiwa jatuhan batu dari tebing Gunung Batu terjadi tanpa adanya hujan lebat atau gempa signifikan yang tercatat di sekitar lokasi.
Dari hasil pengamatan awal tim Badan Geologi, lokasi jatuhan batu berada di lereng terjal dengan kemiringan lebih dari 60 derajat.
Lereng tersebut tersusun oleh batuan vulkanik yang telah mengalami retakan dan pelapukan, serta memiliki bidang rekahan sejajar lereng yang berpotensi menyebabkan pelepasan blok batuan.
“Kondisi ini menandakan bahwa batuan berada pada keadaan mendekati batas kestabilan atau limit equilibrium,” jelas Wafid.
Analisis: Termasuk Fenomena Rockfall



















































