jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Presidium Pusat Gerakan Masyarakat Rekonsiliasi Nasional (PP Gemaren) Haji M Taufiq R. Abdul Syakur menilai Kerajaan-Kerajaan Nusantara termasuk Kesultanan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara menjadi inisiator pengakuan dan persatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang diproklamirkan oleh Soekarno - Mohammad Hatta pada 17 Agustu 1945.
Haji Taufiq sapaan akrabnya menyampaikan hal itu saat bersilaturahmi ke kediaman Perdana Menteri Kesultanan Bacan, Rabu (23/7/2025) di Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Saat berkunnung, Haji Taufiq diterima langsung oleh Jogugu Perdana Menteri H. Muchdar Arief dan pengurus kesultanan mewakili Sultan Muhammad Irsyad Maulana Syah yang sedang ke luar negeri.
“Sikap pemimpin atau raja Kesultanan Bacan dengan tegas menyatakan menjadi inisiator dan pelopor pengakuan proklamasi kemerdekaan RI. Hal ini sebagai wujud loyalitas kepada kedaulatan bangsa dan negara untuk lepas dari kolonialisme,” kata Haji Taufiq.
Menurutnya, dalam rangka merajut kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tidak tercerai berai. Tentunya diperlukan persatuan Indonesia sebagai pengamalan Pancasila Sila ke-3 Persatuan Indonesia
“Persatuan Indonesia adalah pengamalan Sila ke 3 Pancasila. Persatuan Indonesia oleh Kerajaan-Kerajaan dan Kesultanan Nusantara adalah akar sosial dari NKRI yang terus tertanam hingga sekarang," ucap Haji Taufiq.
Perlu diketahui, kata Haji Taufiq yang juga Ketua Umum Presidium Pusat Gerakan Masyarakat Rekonsiliasi Nasional (PP Gemaren) ini, Kesultanan Bacan adalah suatu kerajaan yang berpusat di Pulau Bacan, Kepulauan Maluku, Indonesia.
Saat itu muncul dengan perluasan perdagangan rempah-rempah di akhir abad pertengahan.