jpnn.com, JAKARTA - Diplomasi parlemen menjadi kunci dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan, terutama dalam mendorong kerja sama ekonomi, hukum serta ratifikasi perjanjian.
Demikian disepakati dalam pertemuan antara Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Kazakhstan yang diketuai oleh I Wayan Sudirta selaku anggota DPR RI dari Fraksi PDIP dengan Duta Besar (Dubes) Kazakhstan untuk Indonesia H.E. Serzhan Abdykarimov pada Senin, 24 Februari 2025 di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra itu, Dubes Kazakhstan menyampaikan terdapat 18 dokumen kerja sama kedua negara yang sedang menunggu untuk ditandatangani.
Beberapa di antaranya adalah dokumen perjanjian yang nantinya memerlukan pengesahan di parlemen untuk dapat diimplementasikan.
Dalam kesempatan ini, Dubes Kazakhstan juga menyampaikan ketertarikan negaranya untuk berinvestasi diberbagai daerah dan Bali melalui berbagai perusahaan.
Inisiatif investasi ini berkembang pasca melonjaknya jumlah wisatawan dari Kazakhstan ke Bali menjadi 20 ribu orang di tahun 2024 dari hanya 8 ribu orang di tahun 2023.
Sejalan dengan itu, sedang dipersiapkan penerbangan langsung antara Bali dan Kazakhstan.
Sejumlah maskapai nasional dan internasional Tengah menjajaki realisasi rute penerbangan ini.