jpnn.com - JAKARTA - Indonesia berpotensi menciptakan pasar konsumsi yang sangat besar untuk produk makanan dan minuman, serta layanan perhotelan dan pariwisata. Terlebih, industri makanan dan minuman di Indonesia merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Data Kemenparekraf di 2020 menyebutkan, subsektor kuliner telah menyumbang Rp 455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp 1.134 triliun. Sepanjang tahun tersebut terdapat 3,7 juta UMKM yang menggunakan sistem online sehingga sudah ada 11,7 juta UMKM yang bertransformasi ke ranah digital, dan jumlah ini terus bertambah hingga saat ini.
"Kami terus berinovasi mendukung perkembangan bisnis pelaku UMKM kuliner di Indonesia dengan menyediakan solusi bahan baku lengkap dan berkualitas,” kata Head of Marketing PT Flora Food Indonesia Ade Savitri pada Selasa (29/7).
Pada pameran B2B, Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2025, di JIExpo Kemayoran, produk BlueBand hadir menawarkan solusi inovatif, edukasi, serta pendampingan bagi para pelaku usaha kuliner. Hal ini juga dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama dengan pelaku usaha, termasuk UMKM.
"Kami berharap dapat membuka inspirasi sekaligus membuka peluang bisnis dan kerja sama B2B yang lebih luas," ujarnya.
Tidak hanya fokus pada kategori bakery dan pastry, pihaknya kini memperluas jangkauan ke segmen minuman serta kopi dengan meluncurkan BlueBand Professional Multipurpose Cream yang diproduksi di Jerman. Inovasi lainnya termasuk BlueBand Master White Cream Fat (Shortening) dan Frytol Minyak Goreng Padat.
"Kami berusaha mendukung pertumbuhan dan perkembangan bisnis pelaku UMKM kuliner di Indonesia dengan menyediakan solusi bahan baku lengkap dan berkualitas," tutur Ade.
Brand Manager BlueBand Professional Celine Meidiana mengatakan pihaknya juga menggelar program BlueBand Professional UMKM Star #AhlinyaRasaSukses.