jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya keterlibatan langsung bupati dan wali kota dalam memastikan distribusi beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) benar-benar sampai ke pasar tradisional.
Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Konsolidasi Program Prioritas Nasional Bidang Pangan di Kompleks Setda Provinsi Jatim, Kamis (21/8).
“Posisi Jatim saat ini, alhamdulillah, nilai tukar petani mengalami peningkatan. Rasio ketersediaan beras di Jatim, kalau Pak Mentan menyampaikan stok sekian, Jatim sebagai lumbung pangan nasional, rasio ketersediaan beras kita punya surplus besar," kata Khofifah.
Akan tetapi, terkait SPHP Khofifah menilai butuh dorongan khusus. Sebab, terjadi kelangkaan beras SPHP yang merupakan kategori medium.
"Terkait SPHP ini butuh dorongan khusus supaya beras-beras medium ini ke pasar-pasar tradisional,” ujarnya.
Dia pun mengungkap fakta yang didapat saat kunjungan ke Pasar Tanjung di Kabupaten Jember beberapa waktu lalu. Menurutnya, beras medium SPHP tidak tersedia dalam waktu yang relatif Panjang.
“Saya ke Jember, ke Pasar Tanjung, lantai 1 tidak ada beras SPHP. Lantai 2 tidak ada beras SPHP. Saya tanya mulai kapan? Mulai April,” ungkapnya.
Khofifah menilai kondisi itu harus direspons cepat pemerintah daerah. Sebab, pada 1 September mendatang BPS akan merilis dana konsumsi rumah tangga dan beras menjadi komoditas utama.