jatim.jpnn.com, PONOROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo mulai membersihkan tumpukan bambu yang menyumbat aliran sungai di sejumlah titik pascabanjir, Jumat (27/12).
Kepala BPBD Ponorogo Masun mengungkapkan pihaknya telah mengidentifikasi setidaknya 20 titik aliran sungai yang tersumbat oleh bambu berukuran besar. Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir susulan jika curah hujan kembali meningkat.
"Hasil rapat dengan Bapak Bupati kemarin, fokus utama kami saat ini adalah membersihkan tumpukan bambu tersebut agar aliran sungai kembali lancar," ujar Masun.
Pembersihan awal telah dilakukan melalui kerja bakti bersama instansi terkait dan masyarakat. Namun, hasilnya dinilai belum optimal karena terbatasnya alat dan sulitnya akses menuju lokasi-lokasi tersebut.
"Kendala utamanya adalah sulitnya medan. Penggunaan alat berat menjadi tidak memungkinkan karena akses jalan yang tidak memadai. Kami perlu mencari solusi lain yang lebih efektif," jelas Masun.
Untuk mengatasi permasalahan itu, BPBD Ponorogo berencana membentuk tim khusus yang melibatkan tenaga ahli berpengalaman, terutama mereka yang memiliki kemampuan dalam water survival, mengingat derasnya arus di beberapa titik aliran sungai.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian teknis untuk menangani tumpukan bambu ini, termasuk memastikan keselamatan tim di lapangan," kata Masun.
Selain itu, Masun memastikan bahwa tanggul-tanggul yang sebelumnya jebol akibat banjir telah ditutup sementara menggunakan sandbag, bronjong, bambu, dan tanah.