jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Buntut dari tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan segera mengumpulkan para pengasuh ponpes di wilayahnya.
Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan standar keamanan bangunan dan mengimbau kehati-hatian dalam proses pembangunan di lingkungan pesantren.
Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kanwil Kemenag DIY Aidi Johansyah mengatakan langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan agar insiden serupa tidak terjadi di Yogyakarta, yang memiliki 461 ponpes dengan total sekitar 60 ribu santri.
"Paling tidak kami akan mengimbau kepada para pengasuh pondok pesantren untuk berhati-hati dalam membuat bangunan. Apalagi menyangkut anak-anak santri yang banyak ini," ujar Aidi Johansyah saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (2/10).
Menurut Aidi, secara umum kondisi bangunan ponpes di DIY relatif aman karena mayoritas tidak bertingkat tinggi dan sebagian dibangun dengan bantuan pemerintah yang sesuai standar.
Namun, Kemenag DIY tetap akan mengevaluasi dan menyoroti pembangunan ponpes yang dilakukan secara mandiri.
Ia mengimbau agar pembangunan yang bersifat swadaya tetap melibatkan tenaga ahli seperti arsitek atau insinyur sipil untuk menjamin kekuatan struktur bangunan.
"Swadaya boleh, tetapi harapannya mereka melibatkan para ahli yang memang mengetahui kekuatan struktur bangunan. Jangan dikerjakan asal-asalan," tegasnya.



















































