jatim.jpnn.com, JEMBER - Penutupan total jalur nasional Gunung Gumitir berdampak pada distribusi BBM dan elpiji di wilayah Jember dan Bondowoso. Hal itu mengakibatkan pasokan BBM berkurang, namun permintaan masyarakat terus meningkat.
Walhasil, antrean panjang mengular terjadi. Bahkan untuk mendapatkan BBM, masyarakat harus menunggu selama empat jam.
Warga Jember Faiz Syafiq (28) menceritakan antrean menumpuk di SPBU sudah terlihat sejak, Kamis (24/7). Namun, puncaknya terjadi pada, Sabtu (27/6) soren.
“Antrean panjang hingga kira-kira 300 meter- 500 meter. Antrean rata-rata 4 jam, teman saya ada yang sampai 10 jam (dari jam 10 malam dapat jam 8 pagi), bahkan ada yang mengantre lama, tetapi kehabisan,” kata Faiz.
Berdasarkan info yang dia terima, situasi ini justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ada beberapa orang yang menjual BBM di atas Rp20 ribu.
“Di seluruh kabupaten Jember sudah langka, teman-teman sampai mencari keluar kota terdekat pertama Lumajang, kemudian Situbondo, dan Probolinggo,” jelasnya.
Faiz mengaku penutupan jalur Gunung Gumitir sangat berdampak pada dirinya yang kesehariannya bekerja di lapangan. Sebab, mobilitas menjadi terbatas.
"Beberapa orang menjadi punic buying dan terpaksa menimbun untuk pribadi karena khawatir kehabisan dan sulit untuk bekerja. Jalan menjadi macet di beberapa titik karena antriannya membludak,” ujarnya.