jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Angka Pemutusan Hubungan Kerja (PKH) di Jawa Barat (Jabar) mencapai 15.657 sepanjang Januari–Oktober 2025.
Namun, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meyakini angka tersebut akan berkurang seiring bertumbuhnya industri baru.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu menuturkan, angka PHK di Jabar terlihat besar dibanding daerah lain mengingat populasi industri paling banyak berada di wilayahnya.
"Memang kalau Jawa Barat itu kan jumlah perusahaannya banyak, karena jumlah perusahaannya banyak, otomatis kalaupun ada PHK angkanya pasti tinggi. Beda dengan daerah yang perusahaannya sedikit," ucapnya, Kamis (27/11).
Dia memastikan, pihaknya tidak tinggal diam dengan terus mendorong percepatan industri yang bisa membuka lapangan kerja besar.
"Saya setiap hari update data, dan kemarin misalnya di Karawang itu kan ada perusahaan dari Cina dia kemarin groundbreaking untuk membangun pabrik baru, itu daya serapnya 3 ribu tenaga kerja," ujarnya.
Dedi mengaku, telah mendapatkan komitmen dari investor Tiongkok yang akan membangun industri di kawasan Sukra, Indramayu.
"Tadi malam saya bertemu lagi ada perusahaan dari Tiongkok juga akan membangun di kawasan Sukra, jumlahnya 1.000 hektare, nanti rekrutmen karyawannya lebih dari 20 ribu orang," terangnya.


















































