jpnn.com - Ini memang istimewa. Hanya 10 tahun sekali: parade besar-besaran militer Tiongkok. Di Beijing. Tanggal 3 September kemarin.
Presiden Prabowo Subianto pun –yang sudah membatalkan kunjungan ke Tiongkok– akhirnya berangkat juga ke sana. Tentu setelah kondisi dalam negeri kembali normal.
Prabowo Subianto menghadiri Perayaan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok yang digelar di Tian’anmen, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Rabu, 3 September 2025.-Sekretariat Presiden-
Prabowo ke Beijing tidak hanya untuk parade itu –meski KTT di Tianjin sudah selesai. Masih banyak pimpinan negara lain yang bisa bertemu.
Kerusuhan di berbagai kota di Indonesialah yang membuat Prabowo memutuskan tidak ikut KTT yang dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Parade 10 tahun sekali itu untuk memperingati hari kemenangan Tiongkok atas Jepang, 80 tahun lalu. Jepang sudah konflik dengan Tiongkok sejak tahun 1937 –lima tahun lebih awal dari Jepang masuk ke Indonesia.
Yang selalu jadi pertanyaan saya adalah: kenapa tahun 1937 tentara Jepang sudah sampai di Beijing. Bukankah Beijing jauh dari laut. Apakah tentara Jepang tidak diadang di daerah pantai.
Ternyata tujuh tahun sebelumnya, Jepang sudah menyerang daerah pantai Tiongkok. Di bagian utara. Lalu menguasai wilayah Manchuria –sekarang meliputi tiga provinsi di Dongbei: Liaoning, Jilin, dan Heilongjiang.