jateng.jpnn.com, SEMARANG - Viral temuan ulat dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Semarang. Namun demikian, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang justru belum tahu insiden tersebut.
Kepala Disdik Kota Semarang Bambang Pramusinto menyatakan belum menerima laporan resmi terkait temuan ulat dalam menu program gagasan Presiden Prabowo Subianto ini.
"Kalau yang itu, kami nanti akan cek dulu. Kami kok belum ada laporan spesifik," kata Bambang, Jumat (18/4).
Padahal, pihaknya telah membentuk grup WhatsApp bersama para kepala sekolah hingga koordinator satuan pendidikan (korsatpen) untuk koordinasi mendampingi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Kami kan sebenarnya sudah buat grup dengan serumpok SPPG di Kota Semarang ada pengawas, sampai kepala sekolah, mudah-mudahan bisa segera diselesaikan," ujar Bambang.
Menurut Bambang, program MBG melibatkan sekitar 11 penyedia jasa layanan pangan sekolah atau SPPG yang tersebar di 88 sekolah, mulai dari TK hingga SMA.
Dia menyebut proses distribusi makanan dilakukan setiap hari dalam jumlah besar, sehingga potensi kendala di lapangan masih mungkin terjadi.
"Soalnya ini tiap hari ya, dengan distribusi anak-anak yang cukup banyak. Kalau ada satu atau dua yang bermasalah ya, akan bisa ditolerir lah," katanya.