jpnn.com, GARUT - Anggota Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, Yudha Puja Turnawan angkat bicara terkait ratusan siswa yang keracunan makanan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora.
Ia meminta pemerintah daerah untuk serius segera mengungkap tuntas penyebab ratusan siswa di Kecamatan Kadungora keracunan makanan MBG.
"Banyak yang perlu diperiksa, diuji lab gitu kan, dari kualitas wilayah, bukan hanya oleh Dinas Kesehatan, tapi juga Dinas LH (Lingkungan Hidup) untuk bisa diketahui penyebabnya," kata Yudha saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Minggu.
Ia menuturkan ratusan siswa harus mendapatkan penanganan medis di puskesmas setelah mengeluhkan sakit dengan gejala keracunan makanan yang diduga setelah menyantap MBG di sekolahnya yang disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al-Bayyinah di Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora.
Kondisi tersebut, kata dia, harus menjadi perhatian pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk mencari tahu penyebab siswa keracunan dengan tidak hanya memeriksa bahan baku, tetapi juga proses pengolahan, sanitasi, dan kualitas air yang digunakan, juga sudah memiliki atau tidak Sertifikat Layak Higiene Sanitasi (SLHS).
"Kondisi sanitasi, higienis juga kan ini, SPPG yang bersangkutan sudah ada belum izin SLHS," katanya.
Yudha setelah mendapatkan informasi keracunan siswa langsung mengecek ke lapangan dengan mendatangi SPPG tersebut meski ditolak tidak bisa menemui langsung dengan pihak penyedia MBG tersebut.
Namun, Yudha mengaku sempat mendapatkan informasi dari sejumlah siswa yang menjalani perawatan medis di Puskesmas Kadungora yang menjelaskan awal mula menerima dan saat menyantap makanan MBG di sekolahnya yang dirasakannya sudah basi.