jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO) terus mematangkan program unggulan “Kampung Industri” yang diharapkan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.
Program ini sejalan dengan Astacita Keenam Presiden Prabowo Subianto terkait penguatan ekonomi pedesaan berbasis industri.
Ketua Umum ASPRINDO, Jose Rizal menyatakan Kampung Industri akan menjadi bentuk kolaborasi multipihak yang melibatkan pengusaha, pemerintah, akademisi, serta masyarakat desa.
Hal ini disampaikan usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara ASPRINDO dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) pada Rabu (23/7) lalu.
Dalam MoU tersebut, kedua pihak sepakat bersinergi dalam pengembangan ekosistem Kampung Industri, termasuk digitalisasi ekonomi desa guna memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian wilayah tertinggal.
Kerja sama itu mencakup pertukaran data, pemberdayaan usaha mikro, penguatan kelembagaan ekonomi desa, peningkatan kapasitas teknologi digital, hingga program kolaboratif lainnya.
Jose menjelaskan bahwa kerja sama dengan Kemendes ini merupakan langkah lanjutan setelah sebelumnya ASPRINDO menandatangani MoU serupa dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pilot project Kampung Industri di bidang perikanan saat ini tengah berjalan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dengan melibatkan nelayan dan petambak di delapan desa.
