jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi periode 18–24 Juli 2025 masih tergolong tinggi dan berstatus level 3 atau siaga.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat seiring meningkatnya intensitas kegempaan dan aktivitas erupsi efusif gunung teraktif di Indonesia ini.
Agus mengatakan cuaca di sekitar Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, tetapi berkabut sejak siang hingga sore.
Gunung Merapi tampak mengeluarkan asap putih, dengan ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah, dan ketinggian asap bervariasi antara 25 m hingga 100 m.
Dalam sepekan, teramati 1 guguran lava ke arah hulu Kali Boyong sejauh 2.000 m, 24 kali ke Kali Krasak sejauh maksimum 2.000 m, 15 kali ke Kali Bebeng sejauh maksimum 1.800 m, dan 70 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 2.000 m.
Survei drone tanggal 17 Juli 2025 mendokumentasikan sedikit perubahan morfologi, khususnya pada kubah barat daya akibat pengurangan volume dan aktivitas guguran lava.
Volume Kubah Barat Daya kini menjadi 4.011.000m³ (berkurang sekitar 66.700m³), sedangkan Kubah Tengah bertambah menjadi 2.368.900m³ (naik 1.600m³).
Analisis foto termal menunjukkan peningkatan suhu, yaitu kubah Barat Daya naik 2,8°C menjadi 244,9°C dan Kubah Tengah naik 3,5°C menjadi 218,6°C.