jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Gunung Merapi dilaporkan masih berada pada tingkat level III atau Siaga, dengan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi berupa erupsi efusif.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menunjukkan data pemantauan suplai magma ke permukaan yang masih terus berlangsung, memicu potensi bahaya awan panas guguran (APG).
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengungkapkan sejumlah aktivitas Gunung Merapi selama periode pengamatan 31 Oktober – 6 November 2025.
BPPTKG mencatat bahwa selama sepekan telah terjadi 9 kali APG dengan jarak luncur maksimum mencapai 2.500 meter ke arah barat daya, yakni di hulu Kali Krasak.
Total guguran lava yang teramati adalah 103 kali, dengan jarak luncur maksimum hingga 2.000 meter.
“Guguran teramati paling banyak menuju hulu Kali Krasak (51 kali) dan hulu Kali Sat/Putih (38 kali),” kata Agus dalam keterangannya kepada jurnalis.
Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya berkurang sekitar 106.200 meter kubik, menjadi sebesar 4.308.700 meter kubik.
Sedangkan untuk kubah tengah, volume tidak dapat diukur karena sebagian areanya tertutup asap.



















































