jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam sepekan terakhir (3–9 Oktober 2025) masih berada pada tingkat yang cukup tinggi dan statusnya tetap ditetapkan pada level “SIAGA”.
Meskipun intensitas kegempaan menunjukkan penurunan dibandingkan minggu sebelumnya, data pemantauan mengindikasikan bahwa suplai magma ke permukaan masih terus berlangsung.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, aktivitas erupsi Merapi masih bersifat efusif.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Merapi tampak mengeluarkan asap berwarna putih dengan tinggi bervariasi antara 15 meter hingga 150 meter.
Aktivitas guguran lava terpantau intens dengan total 139 kali guguran tercatat dalam sepekan, yaitu 75 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih (maksimum 2.000 m), 49 kali ke arah hulu Kali Krasak (maksimum 2.000 m), dan 15 kali ke arah hulu Kali Bebeng (maksimum 1.900 m).
Survei lapangan menggunakan drone pada 8 Oktober 2025 menunjukkan adanya penambahan volume pada kubah lava.
"Berdasarkan analisis foto udara, volume Kubah Barat Daya bertambah sekitar 235.000 meter kubik sehingga total volumenya menjadi sebesar 4.414.900 meter kubik ," ujar Agus Budi Santoso.
Volume Kubah Tengah tidak dapat diukur karena tertutup asap. Hasil analisis foto termal juga menunjukkan adanya sedikit penurunan suhu.



















































