jpnn.com, OGAN KOMERING ULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan menerima hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang pada kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Ogan Komering Ilir (OKI) beberapa hari yang lalu.
Hasilnya, ada dua item menu makanan yang mengandung bakteri E Coli.
"Iya benar, surat hasil pengujian sampel MBG sudah keluar. Ada dua item sampel menu makanan yang tidak memenuhi syarat," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Dedy Irawan, Rabu (17/9).
Dedy menyebut, dua item atau menu yang tidak memenuhi syarat, yakni tahu krispi dan soto ayam. Kedua menu itu disebut terkontaminasi bakteri E Coli.
"Yang pasti terjadi kontaminasi pada soto dan tahu krispi, sehingga bakteri E Coli-nya berkembang biak dan menyebabkan infeksi atau sakit pada manusia yang mengonsumsinya," ujar Dedy.
Berdasarkan laporan yang diterima, jika bakteri E Coli yang terdeteksi pada kedua menu tersebut bersumber dari beberapa item.
"Biasanya karena air yang tidak matang, daging yang tidak matang, dan makanan yang tidak bersih karena dipegang oleh orang yang tidak mencuci tangan setelah buang air besar," sebut Dedy.
Kata Dedy, proses di dapur stasiun pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) diduga kuat menjadi penyebabnya.