jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sebuah video yang merekam dugaan penghalangan saksi anak oleh aparat dalam sidang lanjutan kasus penembakan siswa SMK dengan terdakwa Aipda Robig viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Semarang pada Senin (1/7).
Saksi yang hendak memberikan keterangan dalam sidang tertutup itu adalah F, seorang anak di bawah umur yang menyaksikan langsung peristiwa penembakan.
Namun sebelum sidang dimulai, F diduga dihalangi masuk ke ruang sidang oleh seorang pria berbaju hitam yang disebut-sebut sebagai anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Semarang.
Penasihat hukum keluarga korban Gamma Rizkynatta Oktavandy, Zaenal Petir mengecam tindakan itu. Dia menilai penghalangan terhadap saksi merupakan bentuk intimidasi dan ketidakprofesionalan aparat.
"Saya mendampingi F, anak di bawah umur yang dipanggil sebagai saksi. Meskipun dia dihadirkan oleh pihak terdakwa, keterangannya justru menguntungkan pihak korban karena membantah narasi bahwa F terkena sabetan senjata tajam," kata Zaenal saat dikonfirmasi, Kamis (3/7).
Zaenal menyebut bahwa dalam sidang sebelumnya, terdakwa Aipda Robig disebut menembak untuk menyelamatkan F dari serangan senjata tajam. Namun kesaksian F justru membantah narasi itu.
Menurutnya, fakta persidangan memperlihatkan tidak ada kondisi yang membahayakan seperti diklaim.
"Bahkan hakim sempat mengeluarkan terdakwa dari ruang sidang karena kehadirannya membuat F ketakutan," ujar Zaenal Petir.
