jateng.jpnn.com, JAKARTA - Operator kompetisi sepak bola Indonesia I.League kembali mengutak-atik regulasi pemain asing untuk Liga 1 musim depan yang kini resmi berganti nama menjadi Super League 2025/2026.
Direktur Utama I.League Ferry Paulus menegaskan jumlah kuota pemain asing secara keseluruhan tidak berubah, tetap 11 orang. Namun, klub kini hanya boleh menurunkan maksimal tujuh pemain asing sekaligus di atas lapangan.
“Per musim depan ini regulasi pemain asing, tujuh yang main, sembilan yang masuk daftar susunan pemain (DSP), dan tetap 11 yang boleh didaftarkan,” ujar Ferry dilansir dari Antara, Selasa (29/7).
Artinya, meski slot asing dalam DSP bertambah dari 8 menjadi 9, justru jatah tampil di lapangan dikurangi dari 8 menjadi 7. Ferry menekankan bahwa perubahan ini penting agar pemain lokal punya lebih banyak kesempatan tampil dan berkembang.
“Kalau tujuh yang main, peluang pemain lokal untuk unjuk gigi juga lebih besar. Kita semua paham kebutuhan timnas adalah prioritas utama,” lanjut pria yang juga pernah menjabat direktur Persija Jakarta itu.
Sebelumnya, keputusan RUPS PT Liga Indonesia Baru pada 7 Juli lalu sempat menetapkan regulasi 11 pemain asing, 8 di DSP, dan 8 bisa main. Namun setelah evaluasi dan masukan berbagai pihak, regulasi itu akhirnya direvisi.
Tak hanya pemain asing, Ferry juga menegaskan bahwa regulasi soal pemain muda tidak mengalami perubahan. Setiap klub wajib mendaftarkan minimal lima pemain U-23, dan salah satunya harus dimainkan minimal 45 menit di setiap pertandingan.
“Untuk pemain junior, kelahiran maksimal 2003. Ini untuk selaras dengan kebutuhan timnas U-23 juga,” jelas Ferry.