jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Rejalam menilai langkah Telkom Group mengonsolidasikan unit bisnis Indihome ke dalam entitas PT Telkomsel, sebagai keputusan yang sangat strategis.
Pasalnya, langkah mengalihkan Indihome ke Telkomsel dipastikan tidak mengurangi potensi keuntungan, mengingat Telkomsel akan tetap menyetor labanya ke Telkom sebagai induk perusahaan.
“Kalau ada yang mengatakan itu nggak menguntungkan ya aneh juga. Ini kan keputusan strategi sebuah entitas bisnis besar selevel Telkom. Selama masih dalam satu grup, keuntungan tetap dikonsolidasikan, kecuali IndiHome dilepas keluar sepenuhnya. Tapi ini kan masih di Telkom Group,” kata Piter.
Piter melihat keputusan menyerahkan IndiHome ke Telkomsel telah dipertimbangkan secara matang.
Dia yakin langkah ini tidak akan merugikan Telkom karena Telkomsel tetap anak usaha yang keuntungannya akan tetap dikonsolidasikan ke Telkom.
“Tidak mungkin merugikan Telkom. Aneh kalau meragukan keputusan melepaskan IndiHome,” tegas dia.
Tahun lalu, Telkom Grup berhasil membukukan pendapatan Rp 149,9 triliun, naik 0,5% dari tahun 2023 sebesar Rp 149,2 triliun. Pendapatan Telkom tercatat masih terus tumbuh meski Indihome telah bergabung dengan Telkomsel sejak 1 Juli 2023.
Dengan penggabungan Indihome ke Telkomsel, layanan Indihome bisa menyasar basis pelanggan Telkomsel yang mencapai. Sejak dialihkan ke Telkomsel tahun 2023, basis pelanggan Indihome bertambah 7,7% atau 769.000 menjadi 10,8 juta. Jumlah pelanggan Indihome masih bisa terus bertambah besar mengingat pelanggan Telkomsel mencapai 158 juta pada kuartal I 2025.