jpnn.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyatakan aksi anarkis pada unjuk rasa di Kota Bandung pada 29 Agustus hingga 1 September 2025, mendapat dukungan dana dari kelompok internasional.
Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan mengatakan temuan aliran dana asing itu diperoleh setelah pemeriksaan sejumlah tersangka yang terafiliasi dengan jaringan anarkistis luar negeri melalui media sosial.
“Ada dana masuk, dana keluar, puluhan juta rupiah dari beberapa nama di luar negeri. Tentunya nama-nama ini semuanya berupa julukan. Mereka menamakan dirinya dengan nama-nama lain," kata Irjen Rudi di Bandung, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, untuk mendapat pengakuan dari jaringan anarki internasional, para pelaku diminta melakukan perusakan lebih dulu, lalu mengunggahnya ke media sosial.
"Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali. Baru kemudian email mereka dibalas. Balasannya datang dari sebuah negara. Setelah diyakini benar bahwa mereka satu paham, barulah terjadi pengiriman uang," tuturnya.
Salah satu metode pengiriman dana asing tersebut dilakukan melalui PayPal dan dompet digital.
Hingga kini, polisi masih menelusuri pola aliran dana yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah itu.
Setelah menerima dukungan dana, kata dia, para tersangka kemudian merekrut dan menghasut orang lain, termasuk pelajar dan remaja untuk bergabung dalam aksi anarkis tersebut.