jpnn.com - Setelah ratusan nyawa melayang dan kehancuran masif di kedua belah pihak, perang Iran-Israel akhirnya berhenti pada hari ke-12 dengan gencatan senjata. Lalu, siapakah pemenangnya?
Pada Selasa (24/5), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji kemenangan atas Iran dalam pidato yang disiarkan televisi.
Menurutnya, hasil perang selama 12 hari itu merupakan kemenangan bersejarah dan akan dikenang selama beberapa generasi.
"Kami menghancurkan industri pembuatan rudal Iran—hanya beberapa menit sebelum rudal mematikan itu diluncurkan ke Israel. Niat jahat Iran untuk mengancam Israel telah diberantas."
"Kami menghabisi banyak pejabat senior dan menyerang pangkalan Garda Revolusi. Kami memberikan pukulan telak terhadap rezim ayatollah, yang menandai pukulan terkeras dalam sejarahnya. Kami menghabisi ratusan anggota rezim dalam serangan yang menghancurkan. Saya berterima kasih kepada Presiden Trump atas dukungannya yang tak tergoyahkan."
Netanyahu juga menyampaikan penghargaannya kepada para pemimpin militer dan intelijen Israel, serta para penerbang, wanita, dan kru darat yang mencapai kemenangan strategis tersebut.
Selain itu, ia mengeluarkan peringatan keras kepada para pemimpin Iran, dengan bersumpah bahwa Israel tidak akan ragu untuk menyerang setiap upaya untuk melanjutkan ambisi nuklir.
Sementara di Teheran, warga Iran memenuhi jalan-jalan ibu kota tersebut untuk merayakan kemenangan atas Israel.
