jatim.jpnn.com, SURABAYA - Penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember–Banyuwangi selama dua bulan ke depan diperkirakan bakal berdampak pada sektor logistik.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jatim Sundoro menilai kebijakan tersebut akan memicu kenaikan biaya angkutan yang berujung pada melonjaknya harga barang di pasaran.
“Pasti naik karena ongkos logistik juga naik mengingat ada perpanjangan rute angkutan,” kata Sundoro saat dikonfirmasi, Rabu (17/7).
Penutupan Jalur Gumitir oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali akan berlangsung mulai 24 Juli hingga 24 September 2025 untuk keperluan perbaikan.
Selama penutupan berlangsung, truk-truk angkutan besar akan dialihkan ke rute Jember–Lumajang–Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi.
“Ada penambahan panjang rute hingga sekitar 150 kilometer,” ujarnya
Sundoro menyebut penambahan jarak ini bisa membuat ongkos logistik naik drastis, dari semula sekitar Rp2 juta bisa naik menjadi Rp3 juta hingga Rp4 juta.
Sundoro menjelaskan, produk-produk yang bukan hasil lokal Jember atau Banyuwangi, seperti barang paket dan furnitur, akan terkena dampak paling besar dari kenaikan biaya angkutan.