Jembatan Darurat Meteseh Hanyut, Pemkot Semarang Tunggu Kajian Teknis

3 hours ago 20

Sabtu, 15 November 2025 – 08:15 WIB

Jembatan Darurat Meteseh Hanyut, Pemkot Semarang Tunggu Kajian Teknis - JPNN.com Jateng

Jembatan darurat yang biasa disebut Jembatan Metro 2, di Meteseh, Kecamatan Tembalang hanyut akibat derasnya arus Sungai Babon. (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang belum bisa mengambil langkah cepat terkait hanyutnya Jembatan Metro 2, jembatan darurat di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, yang terseret derasnya aliran Sungai Babon.

Jembatan itu diketahui dibangun secara swadaya oleh warga tanpa izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali–Juana maupun Pemkot Semarang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Suwarto mengatakan hingga Jumat (15/11), pihaknya belum menerima laporan resmi soal kerusakan tersebut.

“Jembatan ini dibangun swadaya, belum ada kajian dan pembangunannya tidak sepengetahuan pemerintah,” ujarnya.

Suwarto menjelaskan, Sungai Babon merupakan kewenangan BBWS Pemali–Juwana, sehingga pembangunan infrastruktur yang berdiri di atas sungai wajib mendapatkan rekomendasi dan izin lembaga tersebut. Pemkot tidak bisa langsung membangun ulang tanpa dokumen teknis yang lengkap.

“Kalau nanti akan dibangun jembatan permanen, kami harus meminta rekomendasi dari BBWS untuk penggunaan aset sungai,” katanya.

Hingga kini, usulan pembangunan jembatan baru di lokasi tersebut belum masuk dalam rencana kerja Pemkot Semarang untuk tahun anggaran 2026.

Suwarto memastikan pihaknya akan melakukan studi kelayakan dan desain detail terlebih dahulu sebelum menentukan apakah jembatan itu layak diusulkan untuk anggaran 2027.

Jembatan swadaya di Meteseh hanyut diterjang Sungai Babon. Pemkot Semarang tak bisa turun tangan sebelum ada kajian dan izin BBWS.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |