jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut kasus balita Raya asal Sukabumi, Jawa Barat meninggal akibat infeksi cacing sebagai alarm nasional untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan.
“Kasus Raya itu bagi kami adalah alarm nasional. Kami telah diberi alarm dengan kasus itu, untuk memperbaiki semua hal,” kata Pratikno saat menghadiri acara di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Sabtu (23/8).
Menurutnya, Kemenko PMK langsung mengirim tim ke Sukabumi. Dari hasil penelusuran, keluarga Raya tidak memiliki KTP dan Kartu Keluarga.
“Jadi, Dukcapil sudah menerbitkan KTP dan KK untuk keluarga tersebut, kemudian juga langsung didaftarkan BPJS,” ujarnya.
Pratikno memastikan pemerintah akan terus mengevaluasi layanan kesehatan, termasuk memastikan peran aktif desa, puskesmas, dan posyandu agar semua warga mendapatkan layanan optimal. Ia juga menyinggung soal pembiayaan iuran BPJS.
“Kalau tidak bisa dibayar pemerintah, tidak masuk dalam daftar PBI dari Kemensos, itu Pemda bisa bayarin. Jadi, melalui transfer daerah bisa, melalui PAD juga bisa,” jelasnya.
Selain itu, Kemenko PMK telah menerbitkan aturan agar dana desa bisa diprioritaskan untuk layanan kesehatan dasar, termasuk iuran BPJS dan perbaikan sanitasi.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Kemenkes, hingga Kementerian Perumahan untuk perbaikan layanan serta kondisi tempat tinggal warga miskin.