jatim.jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kebudayaan RI menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden perusakan Museum Bagawanta Bhari Kediri dan pembakaran beberapa gedung cagar budaya yang terjadi saat unjuk rasa akhir Agustus lalu.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan museum dan cagar budaya merupakan simbol memori kolektif bangsa yang harus dijaga.
“Museum bukan hanya ruang koleksi benda bersejarah, melainkan juga simbol memori kolektif masyarakat. Vandalisme terhadap museum adalah kerugian besar bagi bangsa,” ujar Fadli Zon dalam melalui layanan pesan ke JPNN, Minggu (31/8).
Insiden di Museum Bagawanta Bhari Kediri pada Sabtu (30/8) malam menyebabkan sejumlah koleksi rusak dan hilang. Koleksi yang terdampak antara lain Kepala Ganesha, wastra (kain batik), serta buku-buku lama yang dilaporkan hilang. Miniatur lumbung juga rusak parah.
Namun, beberapa koleksi penting seperti Archa Bodhisatwa dan bata berinskripsi berhasil diselamatkan oleh juru pelihara.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat hukum, serta pengelola museum untuk memastikan keamanan koleksi dan pemulihan segera dilakukan,” kata Fadli.
Dia mengimbau pihak yang mengambil koleksi museum agar segera mengembalikan ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI atau pihak museum.
Selain Museum Bagawanta, dua gedung cagar budaya juga terdampak kerusuhan, yakni: