jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi terhadap tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7) pukul 23.15 WIB.
Salah satu hasilnya menguak kronologi lengkap insiden yang menewaskan 19 orang, 16 belum ditemukan, sedangkan 30 orang selamat.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan KMP Tunu Pratama melakukan proses muat mulai pukul 22.15 WIB di dermaga LCM. Proses pemuatan berlangsung selama 40 menit dan selesai pukul 22.45 WIB.
“Sekitar pukul 22.51 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya bertolak menuju Pelabuhan Gilimanuk. Ketika kapal bertolak tidak ada anomali kemiringan atau keadaan tidak biasa. Jadi, semuanya berjalan,” kata Soerjanto, Selasa (22/7).
Selang 30 menit lepas landas dari dermaga, Mualim Jaga di anjungan merasakan kemiringan kapal. Kemudian Juru Mudi Jaga dan Kelasi Jaga melihat air laut yang masuk ke kamar mesin melalui pintu kamar mesin.
“Juru Minyak Jaga yang berada di kamar mesin melihat hal yang sama, kemudian ia segera lari keluar dari kamar mesin karena airnya masuk,” jelasnya.
Melihat kondisi itu, Mualim Jaga memerintahkan awak kapal untuk bantu penumpang kenakan pelampung jaket dan persiapan evakuasi.
Awalnya, kapal dikemudikan oleh Mualim Jaga. Namun, kondisi darurat akhirnya membangunkan nakhoda untuk mengambil alih kemudi.