bali.jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster akhirnya angkat bicara terkait polemik antara Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dengan desa adat di kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
Diketahui polemik MDA Bali dengan desa adat dilatarbelakangi oleh rancunya batasan-batasan kewenangan majelis terhadap desa adat sendiri.
Koster menuding ada pihak yang ingin mengadu domba antara MDA Bali dengan desa adat.
“Saya ingin menyampaikan bahwa ada yang mengganggu desa adat.
Saya tahu ada yang menginginkan agar desa adat ini tidak kuat seperti sekarang, tahu saya,” ujar Gubernur Koster dilansir dari Antara.
Koster mengakui majelis desa adat belum sempurna.
Menurut Koster, dalam polemik ini ada faktor luar yang mempengaruhi untuk merusak hubungan desa adat dengan MDA.
Oleh karena itu, saat sidang paripurna DPRD Bali, kemarin, Koster mengajak anggota dewan untuk tidak ikut berpolemik di ruang publik mengenai konflik ini.



















































