jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyebut Indonesia kehilangan sosok guru bangsa setelah mendengar kabar Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7) malam.
"Kita kehilangan ekonom gigih dan guru bangsa yang terus menyuarakan idealisme hingga akhir hayat," kata Said melalui layanan pesan, Selasa (29/7).
Dia mengaku bertemu Kwik pada 1998 saat Ketua Banggar DPR RI itu masih menjabat Sekretaris PDI Kabupaten Sumenep.
Said menyebutkan momen pertemuan itu terjadi saat rapat koordinasi yang diinisiasi oleh pengurus DPD PDI Jawa Timur (Jatim).
"Rapat koordinasi dipimpin oleh Pak Marsusi selaku Ketua DPD. Saat itu Pak Kwik hadir sebagai pembicara kunci, sekaligus Ketua Balitbangpus DPP PDI," ujarnya.
Said mengatakan Kwik dalam rapat mengulas persoalan persoalan ekonomi bangsa yang mayoritas ditopang oleh impor.
“Pikiran pikiran Pak Kwik selalu bernas dan kritis, terutama soal soal ekonomi dan politik. Tak peduli, di dalam dan di luar kekuasaan, sikap politik dan kepribadiannya tidak berubah," lanjut Said.
Dia mengatakan sosok Kwik memang dikenal ideialis. Eks Menko Ekuin itu juga figur yang begitu cinta terhadap Indonesia.