jatim.jpnn.com, SURABAYA - Di tengah maraknya kreator konten yang berlomba-lomba mengejar sorotan, Ko Steve justru melangkah berbeda. Dia tak sekadar membuat video edukatif, tetapi menjalankan aksi nyata yang konsisten melalui inisiatif pribadi bertajuk Gerakan Peduli.
Setiap bulan, Kosteve membagikan seribu paket bantuan ke berbagai panti asuhan dan panti jompo yang kerap luput dari perhatian. Tak ada publikasi besar-besaran. Dia memilih bekerja dalam diam, tetapi dengan komitmen yang tak putus.
“Konten saja tidak cukup. Dampak positif yang utama harus dirasakan secara nyata,” ujar Ko Steve dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7).
Bantuan yang diberikan pun bersifat sederhana, seperti makanan siap konsumsi, perlengkapan mandi, kebutuhan harian, vitamin, hingga mainan kecil untuk anak-anak.
Meski tampak biasa, tetapi bagi para penerima, bantuan itu lebih dari cukup karena membawa pesan bahwa mereka tidak dilupakan.
Adapun yang membuat Gerakan Peduli berbeda adalah pendekatannya yang personal. Kosteve tidak sekadar mengandalkan tim. Dia ikut turun langsung, menyapa anak-anak, berbincang dengan lansia, bahkan terlibat dalam proses pengemasan.
“Saya tidak datang sebagai kreator konten. Saya datang sebagai orang yang peduli,” ucapnya.
Beberapa dokumentasi video dari pihak panti atau relawan memperlihatkan momen-momen hangat, anak-anak yang menyambut dengan senyum lebar, lansia yang menepuk bahunya dengan haru. Bukan momen yang dibuat-buat, melainkan emosi yang muncul secara spontan.
