jateng.jpnn.com, CILACAP - Puluhan warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, masih hilang setelah tanah longsor menerjang dua dusun di wilayah itu, Kamis (13/11) malam.
Tim SAR gabungan yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap kembali turun sejak Jumat pagi, menembus medan terjal dan tanah yang masih labil.
“Masih ada 21 warga yang dalam pencarian,” ujar Camat Majenang Aji Pramono.
Longsor yang menyapu Dusun Cibuyut dan Tarukahan itu berdampak pada 28 warga. Dua korban, Julia (20) dan Maya (15), ditemukan meninggal. Lima warga berhasil diselamatkan, sedangkan 21 lainnya masih belum ditemukan.
Aji menduga bencana ini dipicu hujan lebat berhari-hari yang membuat tanah tak lagi kuat menahan beban.
“Akumulasi dari hujan sebelumnya,” katanya.
BPBD Cilacap mencatat tujuh warga Tarukahan yang masih hilang, yakni Yuni, Nina, Fani, Fatin, Lilis, Danu, serta balita anak Lilis. Di Cibuyut ada 14 korban lain yang masih dicari, antara lain Rastum, Rahma, Aca, Cahyanto, Kasri, Zahra, Nilna, Asmanto, Isna dan anaknya, serta keluarga Dani: istri dan dua anak.
Sebanyak 12 rumah rusak dan 16 rumah lain terancam. Warga di zona bahaya sudah dievakuasi karena pergerakan tanah masih terpantau di sejumlah titik.



















































