jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mempertimbangkan pemangkasan anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) jika penerapan tak bisa maksimal hingga akhir Desember 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat kunjungan kerja di Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya, Kamis (2/10).
“Nanti saya akan lihat (program MBG) di akhir Oktober 2025 seperti apa, kalau bisa diserap, ya, sudah kami enggak ini (pangkas), kalau bagus, ya (anggarannya) menambah " ujarnya.
Dia menyebutkan opsi pemangkasan itu menyikapi banyaknya kasus keracunan atau makanan basi dalam program MBG.
Anggaran MBG 2025 dipatok sebesar Rp71 triliun. Uang tersebut dipakai untuk memberi makan 82,9 juta orang anak sekolah dan ibu hamil, dengan masing-masing porsinya Rp10 Ribu.
"Kalau nanti kami perkirakan ternyata dia enggak bisa diserap sampai akhir Desember 2025 dengan dana yang ada, ya kami kurangi, tetapi sekali lagi itu bukan urusan Kemenkeu," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan total korban keracunan setelah mengkonsumsi MBG sejak diluncurkan Januari 2025 mencapai 6.517 orang.
Hal tersebut disampaikan Dadan Hidayana dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (1/10). Kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 45 kasus.



















































