jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh, terkait permintaan tambahan anggaran Rp 28,63 triliun yang diajukan BGN kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Permintaan dana tambahan ini memicu reaksi keras dari Komisi IX DPR, khususnya mengenai alokasi dana yang diajukan untuk kebutuhan daerah terpencil, meskipun BGN baru saja menerima alokasi anggaran sebelumnya.
Nihayatul Wafiroh secara terbuka menyuarakan kekhawatirannya atas kecepatan permintaan dana baru ini.
"Baru digetok kemarin, sudah minta lagi anggaran 14,53 T untuk kebutuhan daerah terpencil, daerah terencil mana juga kita juga tidak tahu," kata Nihayatul Wafiroh dalam RDP di Komisi IX, Rabu (12/11).
Politikus yang akrab disapa Nini tersebut menekankan mendukung peran vital BGN dalam penyaluran bantuan langsung MBG.
Namun, dia menegaskan Komisi IX memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat, terutama karena BGN dianggap menyerap porsi anggaran terbesar.
Oleh karena itu, dia menegaskan alokasi anggaran untuk MBG harus jelas, sehingga tidak tersorot sentimen negatif.
"Kami punya tanggung jawab ke masyarakat soal anggaran, seperti apa kami ini komisi IX, komisi paling disoroti, karena anggaran paling banyak di sini," tuturnya.






















































