jateng.jpnn.com, JAWA TENGAH - Meski sebagian wilayah Jawa Tengah (Jateng) sudah mulai masuk musim kemarau, hujan lebat masih berpotensi mengguyur sejumlah daerah di provinsi itu hingga awal Juni 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Senin (2/6).
"Berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim periode dasarian pertama Juni 2025 dari BBMKG Wilayah II, hujan lebat masih berpotensi terjadi di 10 kabupaten hingga 3 Juni," ujar Teguh di Cilacap.
Adapun kabupaten yang berpotensi terdampak hujan, antara lain Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Temanggung, Purworejo, Sragen, dan Grobogan.
Namun, Teguh menegaskan bahwa potensi hujan lebat tersebut tidak terjadi merata di seluruh wilayah kabupaten, melainkan bersifat lokal atau sporadis di beberapa kecamatan.
Dari 10 wilayah itu, dua kabupaten yakni Wonosobo dan Karanganyar berstatus waspada karena curah hujan diprakirakan mencapai 150–200 milimeter per dasarian.
Sementara itu, berdasarkan data BBMKG Wilayah II, dari total 54 zona musim (ZOM) di Jateng, lima ZOM telah memasuki musim kemarau sejak dasarian kedua Mei 2025.
Kelima ZOM tersebut meliputi: