jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menilai pembenahan transportasi umum yang terintegrasi di kawasan perkotaan dan perdesaan jauh lebih mendesak untuk direalisasikan, dibanding wacana perpanjangan kereta cepat hingga Surabaya.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata tersebut menilai konektivitas antarkota di Pulau Jawa sudah terbilang memadai berkat keberadaan Tol Trans Jawa dan jalur rel ganda (double track).
Oleh karena itu, dia menekankan pondasi transportasi kuat dan merata di seluruh wilayah, termasuk di luar Jawa, seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah.
"Namun, tantangan yang belum teratasi adalah integrasi transportasi di kawasan perkotaan, perdesaan, dan permukiman. Oleh karena itu, percepatan pembenahan transportasi umum menjadi sangat mendesak," ungkap Djoko, Senin (10/11).
Djoko membandingkan antara keinginan untuk memiliki proyek besar seperti kereta cepat dengan kebutuhan riil masyarakat di lapangan.
Menurutnya, fokus pemerintah saat ini seharusnya membangun sistem transportasi dasar yang kokoh.
"Kereta Cepat hingga Surabaya adalah sebuah keinginan, padahal yang kita butuhkan di Pulau Jawa adalah pondasi transportasi yang kuat dan merata," tuturnya.
Sehubungan dengan itu, Djoko pun merinci fondasi yang dimaksud mencakup beberapa aspek krusial.






















































