jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan terus meningkat dan turut mendorong berkembangnya konsep green building atau bangunan hijau dalam dunia arsitektur.
Konsep ini dinilai tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak positif pada efisiensi energi, kesehatan penghuni, hingga peluang ekonomi.
Fenomena tersebut tercermin dalam Pameran Studio Tugas Akhir Mahasiswa Arsitektur Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang digelar di Gedung Pusat, Senin (25/8).
Sebanyak 31 mahasiswa memamerkan karya mereka dengan tema yang banyak menyoroti arsitektur berkelanjutan.
Dekan Fakultas Teknik dan Informasi UPGRIS Ibnu Toto Husodo menyampaikan kecenderungan mahasiswa memilih tema green building sejalan dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan.
Menurutnya, tren tersebut sekaligus menandai bertambahnya permintaan pasar terhadap desain bangunan ramah lingkungan.
“Sekarang green building jadi isu utama dalam karya mahasiswa. Selain karena masyarakat makin peduli, dari sisi bisnis juga mulai banyak peminat. Tentu ini positif, karena melatih mahasiswa agar peka pada isu energi sekaligus berinovasi,” ujarnya.
Rektor UPGRIS Sri Suciati menyebut pentingnya keseimbangan antara kreativitas desain, peluang bisnis dan kearifan lokal.