jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) kembali menegaskan peran strategis bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Bidan Indonesia (PIT IBI) 2025 yang digelar di Jakarta.
Peretmuan itu dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Acara yang telah menjadi agenda rutin sejak tahun 2014 ini menghadirkan jajaran pejabat tinggi dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BKKBN, Konsil Kesehatan Indonesia, lembaga internasional, serta berbagai mitra strategis dunia kesehatan.
Ketua Umum PP IBI Ade Zubaidah dalam sambutannya menegaskan bidan bukan sekadar tenaga medis, melainkan pahlawan kehidupan yang bekerja dalam berbagai situasi termasuk di tengah bencana, pandemi, maupun tantangan sosial-ekonomi.
“Dalam setiap situasi krisis, bidan selalu hadir memastikan perempuan mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang layak dan bermartabat. Ini bukti bahwa bidan Indonesia adalah sosok tangguh yang selalu berada di garis depan menyelamatkan kehidupan,” ujar Ade Zubaidah.
Ade juga menekankan pentingnya inovasi, adaptasi, dan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam praktik kebidanan sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Kesehatan.
“Bidan Indonesia harus terus berinovasi sebagaimana diamanatkan dalam Permenkes Nomor 1261 Tahun 2021. Kita harus menjadi bagian dari transformasi kesehatan menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Tahun ini, PIT IBI 2025 tidak hanya diperuntukkan bagi bidan yang telah bekerja, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi PP IBI kepada mahasiswa kebidanan dan dosen dari berbagai institusi pendidikan negeri maupun swasta di wilayah Jabodetabek dan Banten.






















































