jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan bahwa strategi utama pengendalian banjir rob tahun depan akan difokuskan pada pembangunan tiga rumah pompa baru di wilayah barat kota, tepatnya di Asemrowo, Kalianak, dan Tambak Langon.
Langkah ini dinilai lebih realistis dan mendesak dibandingkan rencana pembangunan tanggul laut yang saat ini belum dapat direalisasikan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Syamsul Hariadi menjelaskan wilayah timur Surabaya sudah relatif aman karena memiliki infrastruktur lengkap mulai dari pintu air hingga pompa air. Kondisi tersebut membuat potensi banjir rob dapat diminimalisir.
Namun berbeda dengan wilayah barat. Di sana, beberapa aliran sungai yang langsung terhubung ke laut belum memiliki fasilitas pendukung yang memadai.
“Di wilayah barat, seperti Kali Krembangan, Kalianak, dan Kali Sememi, belum ada pintu air atau pompa air. Karena itu, kami agendakan pembangunan rumah pompa di tiga hingga empat sungai menuju laut,” jelas Syamsul, Senin (8/12).
Saat ini, wilayah barat baru memiliki dua rumah pompa yang sudah berfungsi, yakni di Balong dan Kandangan. Sementara tiga lokasi lain Asemrowo, Kalianak, dan Tambak Langon akan menjadi prioritas pembangunan berikutnya.
“Nanti kami agendakan pembangunan pintu air dan rumah pompa di sana. Itu penting untuk menahan rob yang masuk dari laut,” katanya.
Syamsul menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut secara menyeluruh masih belum memungkinkan karena sifatnya rumit dan tidak relevan di semua titik pesisir.



















































