jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menggandeng Institut Teknonologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menghitung ulang kekuatan bangunan seluruh pondok pesantren (ponpes) yang ada di Jawa Timur.
Hal ini sebagai antisipasi agar kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang menewaskan 67 orang tidak terulang kembali.
“Kami dengan ikatan alumni ITS akan bergerak di seluruh pondok yang ada di Jawa Timur untuk membantu menghitung kekuatan (bangunan) semua pondok,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang juga Ketua IKA ITS, Senin (13/10).
Eri menyampaikan perhitungan ulang itu juga akan dilakukan di Ponpes Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
“Khusunya nanti yang ada di Ponpes Al Khoziny ini, kami juga akan membantu, kami akan sampaikan terkait struktur dan arsiteknya sehingga siapapun yang membangun silakan, tetapi kami memberikan bantuan untuk hitungan struktur dan arsiteknya, agar kejadian ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Eri mengatakan setelah dilakukan pendataan akan dilakukan pemetaan mana-mana saja struktur bangunan ponpes yang sudah benar mana dan tidak.
“(Pemetaan) Kami ya lakukan dengan ikatan alumni ITS tadi. Karena kebetulan saya ikatan ketua ikatan alumninya, maka saya mulai menata, nanti seluruh Surabaya dan di Jawa Timur kita akan bergerak bergantian. Jadi, kami buat tim nanti,” ucapnya.
Eri menjelaskan untuk ponpes di Surabaya akan dicek lagi dokumen izin mendirikan bangunan (IMB), jika belum punya diminta mengurus.



















































