jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Ratusan orang menjadi korban kasus keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Mereka keracunan setelah mengonsumsi makanan pada acara pementasan wayang kulit dalam rangka halal bihalal yang digelar pada Sabtu malam (12/4).
Gejala keracunan mulai dirasakan pada Minggu (13/4) berupa mual, pusing, sakit perut, muntah, dan diare.
Total korban mencapai sekitar 160 orang, dengan 44 orang masih dirawat di rumah sakit atau puskesmas, dan sebagian besar lainnya menjalani rawat jalan.
Dari jumlah tersebut, satu orang meninggal dunia, yaitu Suparno (72 tahun), yang mengalami diare, dehidrasi, dan gagal ginjal setelah keracunan. Korban meninggal ini diketahui memiliki kondisi komorbid dan bukan merupakan tamu undangan acara.
Korban yang dirawat dirujuk ke beberapa rumah sakit, antara lain RSUD Bagas Waras, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, RS Cakra Husada, dan RS Bhayangkara di Yogyakarta.
Pakar pangan dan gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sri Raharjo menduga peristiwa keracunan massal di Klaten disebabkan beberapa faktor, salah satunya kesalahan dalam pengolahan makanan.
"Pertama terkait dengan kondisi mutu dan keamanan bahan pangan segar yang diolah. Kedua terkait dengan cara mengolah, peralatan dan cara pemakaiannya, kondisi lingkungan, serta waktu pengolahan dan konsumsinya," ujar Sri Raharjo.