jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengakui bahwa penyerapan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di wilayah Jawa Barat masih belum optimal hingga akhir Agustus 2025.
Kepala Kantor BTN Wilayah Jawa Barat Waluyo mengatakan, realisasi FLPP baru mencapai 18 ribu unit dari target minimal 20 ribu yang dialokasikan pemerintah.
“FLPP kami dialokasikan minimal 20.000 unit, tapi per Agustus baru 18.000. Saya tidak mau hanya segitu, kami coba kejar hingga 30 ribu unit sampai akhir tahun,” kata Waluyo saat ditemui di BTN KC Bandung, Jalan Jawa, Kamis (4/9/2025).
BTN bekerja sama dengan 21 asosiasi pengembang perumahan untuk mengejar target tersebut.
Menurut Waluyo, tantangan utama berada pada sisi penyaluran dan kesiapan proyek perumahan yang memenuhi syarat.
“Serapan tertinggi saat ini masih ada di wilayah Garut, Bekasi, dan Bandung Raya. Kawasan industri punya permintaan tinggi, tapi tetap harus sesuai aturan FLPP,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan, menekankan pentingnya mendengarkan kebutuhan masyarakat dalam penyediaan pembiayaan rumah subsidi.
“Kami maknai Hari Pelanggan Nasional ini dengan mendengarkan aspirasi masyarakat. Bank ini tidak ada artinya kalau tidak ada nasabah,” kata Rully.