jpnn.com, JAKARTA - Perawatan paliatif bisa menekan biaya BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sayang, jumlah tenaga kesehatan (nakes) minim.
Dr.dr. Maria Astheria Witjaksono, MPALLC mengungkapkan80 persen pasien kanker membutuhkan pelayanan paliatif. Itu berarti dibutuhkan 20 ribu nakes yang menguasai paliatif.
"Semua tingkat layanan kesehatan butuh paliatif dan ini bisa menghemat biaya BPJS Kesehatan," terang dokter Maria di sela-sela Siloam Oncology Summit 2025 yang berlangsung dari 16 hingga 18 Mei di Jakarta.
Paliatif adalah perawatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka yang menghadapi penyakit yang bisa mengancam jiwa atau penyakit kronis.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini nakes (dokter dan perawat) yang sudah diberikan pelatihan untuk perawatan paliatif baru 1.200 orang. Angka ini jauh dari kebutuhan 20 ribu nakes.
Padahal, kata dokter Maria, jika perawatan paliatif ini dimaksimalkan bisa menekan biaya pengobatan pasien kanker baik BPJS Kesehatan maupun pribadi.
Dr. dr. Rudi Putranto, SpPD, Subsp.Psi (K), M.P.H, mengungkapkan, sesuai riset yang dilakukannya, penghematan mencapai Ro 2-3 juta per pasien selama satu periode perawatan (7 hari).
Penghematan ini bisa terjadi ketika pasien divonis kanker langsung diarahkan ke perawatan paliatif.