Perihal Perang Thailand-Kamboja, Khoirul Umam: Ujian Nyata Sentralitas ASEAN

18 hours ago 30

 Ujian Nyata Sentralitas ASEAN

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Direktur Pascasarjana Studi Hubungan International Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam, Ph.D. Foto: Dok. pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pascasarjana Studi Hubungan International Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam, Ph.D mengatakan selama ini, ASEAN dikenal dengan kemampuannya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara pasca Perang Dunia II dan Perang Dingin.

Namun demikian, konflik yang kini berubah menjadi perang dengan penggunaan alat utama sistem persenjataan modern, yang baru saja dilakukan Thailand terhadap Kamboja, benar-benar menjadi ujian nyata bagi sentralitas ASEAN.

“Dalam situasi ini, peran Indonesia sebagai Saudara tua atau “the big brother in ASEAN serta kepemimpinan ASEAN yang saat ini dipegang Malaysia, kembali dipertaruhkan,” ujar Khoirul Umam dalam keterangan tertulis pada Jumat (25/7/2025).

“Mampukah Indonesia dan Malaysia meng-guide Thailand dan Kamboja untuk menahan diri dan kembali duduk ke meja perundingan untuk mencari titik temu resolusi konflik dan perdamaian.”

Khoirul Umam mengatakan belajar dari kesuksesan Indonesia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mendamaikan Thailand-Kamboja di tahun 2011, maka saat ini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto perlu segera mendorong Menteri Luar Negeri Sugiono untuk segera melakukan Shuttle Diplomacy untuk menemui perwakilan pemerintah Thailand dan pemerintah Kamboja.

“Target utama Shuttle Diplomacy itu adalah untuk meminta keduanya menahan diri. Di saat yang sama, Indonesia dan ASEAN perlu menawarkan hadirnya observer, yang bisa jadi melibatkan pasukan penjaga perdamaian dari negara-negara ASEAN, untuk memastikan eskalasi konflik tidak berkembang,” ujar Khoirul Umam.

Selanjutnya, kata dia, Indonesia harus mengambil langkah aktif, termasuk mengajak negara-negara ASEAN lainnya, sebagai mediator dalam proses diplomasi.

Dalam waktu dekat, ASEAN harus bisa mendorong genjatan senjata, merumuskan skema pengintegrasian penyelesaian konflik, menentukan timeline proses penyelesaian konflik.

Perang dengan penggunaan Alutsista modern, yang baru saja dilakukan Thailand terhadap Kamboja, benar-benar menjadi ujian nyata bagi sentralitas ASEAN.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |