jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) terus menunjukkan komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memelihara satwa dilindungi.
Salah satu inisiatif nyata diwujudkan dengan mengembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan Samboja Lestari di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Borneo Orang utan Survival Foundation (BOSF).
Komisaris PT Pertamina (Persero) Nanik S Deyang menyampaikan apresiasi atas komitmen perusahaan dalam memelihara satwa langka dan melestarikan lingkungan.
“Saya terharu, tidak semua orang mau merawat orang utan di tempat seperti ini. Hal ini menunjukkan kepedulian Pertamina terhadap pelestarian satwa dilindungi. Saya berharap kedepannya seluruh Pertamina Group bisa terlibat aktif dalam upaya ini,” ujar Nanik dalam keterangannya, Jumat (25/7).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan komitmen kelestarian lingkungan menegaskan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional peduli terhadap masa depan lingkungan dan keberlanjutan ekosistem di Indonesia.
“Inisiatif ini bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina pilar lingkungan, khususnya dalam konservasi keanekaragaman hayati fauna,” terang Fadjar.
Fadjar menambahkan program ini selaras dengan implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) poin 13 (penanganan perubahan iklim), 14 (menjaga ekosistem laut), dan 15 (menjaga ekosistem darat).
Sejak 2023, PHSS telah melakukan konservasi terhadap tiga individu orang utan, dengan dua individu tambahan direncanakan untuk konservasi pada periode 2026–2027.