jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendorong seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga masyarakat yang ditunjuk sebagai responden agar aktif mengisi Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Survei ini dilakukan untuk memetakan risiko korupsi sekaligus menjadi instrumen pencegahan praktik-praktik penyimpangan dalam layanan publik.
Pj Sekda Kota Semarang Budi Prakosa menegaskan pentingnya partisipasi responden dalam mengisi survei tersebut.
“Terkait SPI ini, Bapak-Ibu akan menjadi respondennya. Tolong direspons secara maksimal. Jangan sampai respondennya ada 300 ribu, tapi yang mengisi hanya 100 ribu,” tegas Budi saat Sosialisasi SPI 2025 di Aula Kecamatan Semarang Tengah, Rabu (3/9).
Pelaksanaan SPI berlangsung 1 Agustus–31 Oktober 2025 melalui tiga metode: survei daring via WhatsApp dan email, Computer Assisted Personal Interview (CAPI), serta QR Code untuk responden eksternal. Undangan resmi dari KPK dikirim menggunakan akun “SPI by KPK” dengan logo centang biru (Meta Verified).
Budi mengingatkan pengisian survei harus dilakukan dengan jujur sesuai pengalaman masing-masing.
“Luangkan waktu sejenak untuk mengisi SPI secara lengkap. Isinya sesuai preferensi dan pengalaman masing-masing,” katanya.
Sebagai informasi, hasil SPI 2024 menunjukkan Indeks Integritas Kota Semarang berada di angka 71,6. Skor ini turun dibanding tahun 2023 yang mencapai 74,8, meski masih lebih tinggi dari rata-rata nasional 71,53. Penurunan tersebut dipengaruhi persepsi responden internal yang nilainya turun dari 80,43 menjadi 75,93.