jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Kabupaten Tulungagung memiliki populasi ternak babi terbesar di Jawa Timur, yakni mencapai 11 ribu ekor dari 23 peternakan di lima kecamatan.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung, drh Tutus Sumaryani, mengatakan jumlah itu menempatkan Tulungagung di urutan pertama populasi babi di Jatim. Namun, produksi dagingnya hanya 252,67 ton per tahun dan berada di posisi ketiga.
“Secara populasi, Tulungagung tertinggi. Namun, untuk produksi daging kami berada di urutan ketiga,” ujar Tutus, Sabtu (9/8).
Sentra peternakan babi berada di Kecamatan Ngunut, Pagerwojo, Sumbergempol, Rejotangan, dan Kalidawir, dengan populasi terbanyak di Ngunut. Mayoritas hasil produksi dipasok ke Surabaya, Bandung, dan Solo.
Menurutnya, sentra peternakan babi berada di Kecamatan Ngunut, Pagerwojo, Sumbergempol, Rejotangan, dan Kalidawir. Populasi terbanyak ada di Kecamatan Ngunut.
Mayoritas daging babi dari Tulungagung dipasok ke wilayah lain di Pulau Jawa, seperti Surabaya, Bandung, dan Solo.
"Untuk distribusi luar Jawa relatif sulit karena daerah lain juga memiliki populasi babi yang cukup tinggi," ujarnya.
Tutus memastikan seluruh peternakan babi di Tulungagung telah memiliki izin operasional. Sebagian besar merupakan usaha komersial yang menerapkan standar tinggi dalam perawatan dan biosekuriti.



















































