jatim.jpnn.com, SURABAYA - Forum Silaturrahim Kader Nahdlatul Ulama (NU) se-Dunia menyatakan keprihatinan atas dinamika yang tengah melanda Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sikap itu disampaikan setelah forum menggelar Konsolidasi Virtual Warga NU se-Dunia yang diikuti 910 peserta dari berbagai negara, Senin (8/12).
Juru Bicara Forum Silaturrahim Kader NU se-Dunia Syukron MD menyatakan NU yang didirikan para masyayikh tidak boleh diseret ke dalam agenda yang mengarah pada politik praktis.
“Para masyayikh mendirikan NU demi ‘izzul Islam wal Muslimin. Karena itu, menyeret NU ke pusaran politik dan kontestasi tarik tambang jelas bertentangan dengan tujuan pendiriannya,” kata Syukron.
Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur 2018–2023 itu menambahkan, Khittah NU 1926 merupakan pedoman historis yang menegaskan NU sebagai organisasi sosial keagamaan, bukan alat perebutan pengaruh politik.
Forum juga meminta agar NU kembali pada ruh pendirian organisasi sebagaimana termaktub dalam Muqoddimah Qonun Asasi.
“NU harus kembali pada misinya, yakni menjaga akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, mengangkat martabat ulama, menyejahterakan umat, dan memperkuat solidaritas kebangsaan,” ujar Syukron.
Menurutnya, salah satu kewajiban warga NU adalah meneguhkan posisi Syuriyah sebagai otoritas tertinggi organisasi.
“Keputusan Syuriyah bersifat mengikat dan wajib dijadikan pedoman oleh seluruh jajaran NU. Karena itu, kami mendukung langkah Syuriyah PBNU menggelar Rapat Pleno pada 9–10 Desember 2025, termasuk pengangkatan Pj Ketua Umum dan penetapan jadwal Muktamar ke-35,” tutur Koordinator Media Center NU dan Pesantren Indonesia itu.



















































