jpnn.com, JAKARTA - Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan prevalensi stunting di angka 19,8%. Hal ini lebih rendah 0,3% poin dari target prevalensi stunting yang ditetapkan untuk tahun 2024 yaitu 20,1%,.
Angka stunting ini pada 2025 ditargetkan turun menjadi 18,8%. Target penurunan ini menjadi tantangan yang membutuhkan upaya lebih keras dan kolaborasi yang erat dengan semua pihak.
Untuk mencapai target ini, diperlukan upaya penguatan konvergensi antar program lintas sektoral dari berbagai pemangku kepentingan.
Salah satu upaya mendukung mengatasi masalah stunting dilakukan oleh PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVL) Melalui program corporate social responsibility (CSR) bertajuk
'Generasi Sehat, Komunitas Berdaya' di dua desa di Kabupaten Bogor, yakni Desa Cibatok 1 dan Desa Cibatok 2.
"Upaya ini merupakan bagian dari misi kami untuk membangun ketahanan gizi dan kesehatan dari tingkat rumah tangga serta komunitas," kata Presiden Direktur Darya-Varia, dr. Ian Martin Wibawa Kloer, Jumat (25/7).
Program tersebut diwujudkan melalui program Wisuda Balita yang digelar hari ini, Jumat (25/7) di Kampung Febri, Desa Cibatok 1, Kabupaten Bogor.
Kegiatan itu menjadi sarana apresiasi atas peningkatan status gizi anak-anak yang diberi pendampingan oleh perusahaan, sekaligus sarana edukasi tentang pentingnya pola asuh, nutrisi seimbang, dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting.